METODE PERANCANGAN PROGRAM
----------------------------------------------------
--------------------------------------------------------
| NIM = 12171332
|
| Nama =
Marfanio Yuli Setyanto |
|
Kelas =
12.3A.35
|
| Dosen = Andrian Eko Widodo, M. Kom |
------------------------------------------------------------Kampus = Universitas Bina Sarana Informatika
=======================================
SOFTWARE
DEVELOPMENT
LIFE CYCLE (SDLC)
LIFE CYCLE (SDLC)
SDLC adalah serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan software (program).
1.
Perencanaan
Sistem ( Systems Planning)
Fase
perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem itu
harus dibangun, dan pada fase ini memang diperlukan analisa kelayakan dengan
mencari data atau melakukan proses information gathering kepada para
pengguna.
Proses
Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu :
a.
Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh
staf perencana sistem
b. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
dan dilakukan oleh komite pengarah
c.
Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan
dilakukan oleh analis sistem
2.
Analisis
Sistem ( System Analysis )
Fase
analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan
itu sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem,
cara kerjanya yaitu sistem dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini
akan didapatkan cara untuk membangun sistem baru.
Didalam
tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan
oleh Analisa Sistem Yaitu :
a. Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah,
mengindentifikasikan penyebab masalah,
mengidentifikasikan titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil
kunci.
b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, menentukan
jenis penelitian, merencanakan jadual penelitian, mengatur jadual wawancara,
mengatur jadual observasi, mengatur jadual pengambilan sampel, membuat
penugasan penelitian, membuat agenda wawancara, mengumpulkan hasil penelitian
c. Analyze, yaitu menganalis sistem, menganalisis kelemahan
sistem; menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
d.
Report, yaitu membuat laporan hasil analisis yang tujuan untuk
memberi laporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
3.
Perancangan Sistem (
System Design )
Fase
perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal
architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan
program design. Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi
sistem.
Adapun
langkah-langkah dalam tahap perancangan sistem ini meliputi :
a. Menyiapkan rancangan sistem yang terinci : analis bekerja sama dengan pemakai dan
mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang telah dijelaskan
dalam modul teknis. Penggambaran dilakukan dari yang besar dan secara bertahap
secara rinci dengan pendekatan top-down dan ini biasanya dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured
design).
b. Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi
sistem : analis harus mengidentifikasikan
konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan
hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.
c. Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem : analis bekerja bersama manajer mengevaluasi berbagai
alternatif dan dipilih yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria
kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
d. Memilih konfigurasi yang terbaik : analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem
dengan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu
konfigurasi tunggal. Setelah dianalisis kemudian direkomendasikan kepada
manajer untuk disetujui. Persetujuan dilakukan oleh Komite pengarah SIM.
e. Menyetujui usulan penerapan : analisis menyiapkan usulan penerapan yang
mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang
diharapkan dan biayanya.
f.
Menyetujui atau menolak
penerapan sistem: jika keuntungan dari
sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.
4.
Implementasi
Fase implementasi
adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem, dan rencana dukungan sistem.
Contohnya: konstruksi,
instalasi, pengujian dan pengiriman sistem ke dalam produksi (artinya operasi
sehari-hari). Implementasi sistem ini mengontruksi sistem informasi yang baru
dan menempatkannya ke dalam operasi, dan selanjutnya dilaksanakan tahap
pengujian.
Adapun langkah-langkah dalam tahap ini
meliputi :
a. Merencanakan penerapan: sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis
informasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan
rancangan sistem.
b. Mengumumkan penerapan: proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai
dengan cara yang sama seperti penelitian sistem. Tujuannya untuk
menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan
meminta kerjasama pegawai.
c. Mendapatkan sumberdaya
perangkat keras: rancangan sistem
disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat
pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (RFP).
d. Mendapatkan sumberdaya
perangkat lunak: dapat membuat sendiri oleh programmer dari
dokumen yang disiapkan analis sistem atau menggunakan perangkat
lunak aplikasi jadi (prewritten application soft ware).
e. Menyiapkan database: DBA bertanggungjawab untuk semua kegiatanyang
berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.
CONTOH KEGIATAN
DILAKUKAN OLEH SDLC :
Metodologi
Air Terjun
Metodologi
Air Terjun merupakan model klasik yang sederhana dengan aliran sistem yang
linier. Output dari setiap tahap merupakan input bagi tahap berikutnya. Model
ini pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce tahun 1970, sekarang
model ini lebih dikenal dengan Liner Sequential Model. Karakteristik dari
metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu :
1. Aktivitas mengalir
dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan.
2. Setiap
fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya.
Tahapan penelitian pada model air terjun meliputi
metodologi berupa :
a. System
Engineering : Menetapkan segala hal
yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek
b. Analisis
: Menganalisis hal-hal yang diperlukan untuk pembuatan atau pengembangan
perangkat lunak
c. Design : Tahap penerjemahan dari keperluan atau data yang telah
dianalisis ke dalam bentuk yang mudah
dimengerti oleh programmer. Tiga atribut yang penting dalam proses perancangan yaitu : struktur data, arsitektur perangkat lunak dan prosedur rinci /
algoritma.
d. Coding
: Menerjemahkan data yang telah dirancang / algoritma ke dalam bahasa
pemrograman yang telah ditentukan.
e. Testing
: Uji coba terhadap program
telah dibuat.
f. Maintenance : Perubahan atau penambahan program sesuai dengan
permintaan user.
Kelebihan dari metode Air Terjun :
Metode ini masih lebih baik
digunakan walaupun sudah tergolong kuno, daripada menggunakan pendekatan
asal-asalan. Selain itu, metode ini juga masih masuk akal jika kebutuhan sudah
diketahui dengan baik.
Kekurangan dari metode Air Terjun :
-
Pada kenyataannya, jarang mengikuti urutan sekuensial seperti pada teori.
Iterasi sering terjadi menyebabkan masalah baru.
Sulit bagi pelanggan untuk menentukan semua kebutuhan secara eksplisit.
-
Pelanggan harus sabar, karena pembuatan perangkat lunak akan dimulai ketika
tahap desain sudah selesai. Sedangkan pada tahap sebelum desain bisa memakan
waktu yang lama.
Kesalahan di awal tahap berakibat sangat fatal pada tahap berikutnya.
2. Jelaskan bagan/struktur paradigma bahasa pemrograman ?
Paradigma Bahasa Pemrograma
2. Jelaskan bagan/struktur paradigma bahasa pemrograman ?
Paradigma Bahasa Pemrograma
Paradigma pemrograman suatu
sudut pandang dalam dunia pemrograman dan menjadi suatu pendekatan khusus dalam
memecahkan suatu persoalan dalam menyelesaian masalah pemrograman. Ada banyak
cara untuk menyelesaikan masalah mengikuti aliran atau “genre” tertentu dari
program dan bahasa. Paradigma Bahasa
Pemrograman dibagi menjadi 2 yaitu : Imperative dan Declarative
Imperative Progrograman
- Paradigma ini didasari oleh konsep mesin Von Newman (stored program concept) sekelompok tempat penyimpanan (memori), yang dibedakan menjadi memori instruksi dan memori data, masing-masing memori tersebut dapat diberi nama dan dinilai, selanjutnya instruksi akan dieksekusi satu persatu secara sekuensial oleh sebuah proses tunggal.
Ada beberapa Impereative dalam
Pemrograman :
1.
Prosedural Pemrograman
Pada pemrograman
procedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian
instruksi terdiri atas runtutan instruksi yang dilaksanakan satu persatu
secara berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena
adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan didalam memori
dimanipulasi oleh instruksi secara beruntun atau procedural. Paradigma
pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman procedural.
Bahasa pemrograman yang termasuk dalam Pemrograman Prosedural, antara lain
:
1.
C
2.
GO
3.
Fotran
4.
Pascal
5.
Basic
2. Object-Oriented
Programming.
Bahasa Pemrograman yang termasuk dalam paradigma pemrograman
bereriontasikan objek, antara lain:
1.
Python
2.
C++
3.
Objective-C
4.
Smalltalk
5.
Delphi
6.
Java
3. Pararel
Processing Programming
Pararel proses adalah suatu
paradigma pemrograman yang memungkinkan eksekusi perintah atau operasi secara
bersamaan baik dalam komputer dengan satu(prosesor tunggal) ataupun banyak
(prosesor ganda dengan mesin paralel) CPU. Secara umum, ini adalah sebuah
teknik dimana sebuah masalah dibagi dalam beberapa masalah kecil untuk
mempercepat proses penyelesaian masalah.
- DECLARATIVE
- Logic Programming
Pemrograman Logika adalah salah
satu paradigma yang didasari oleh logika formal, paradigma ini didasari oleh
pendefinisian relasi antar individu yang dinyatakan sebagai predikat. Sebuah
program lojik adalah kumpulan aksioma (fakta dan aturan deduksi).
Pada paradigma ini, pemrogram
menguraikan sekumpulan fakta dan aturan-aturan ( inference rules).
Ketika program dieksekusi, pemakai mengajukan pertanyaan (Query), dan
program akan menjawab apakah pernyataan itu dapat dideduksi dari aturan dan
fakta yang ada. Program akan memakai aturan deduksi dan mencocokkan pertanyaan
dengan fakta-fakta yang ada untuk menjawab pertanyaan.
Algoritma = Logic + Control
Problem solving = Problem Description + Logical Deduction
di mana “Logika” mewakili program
logika dan “Control” merupakan strategi perbedaan pembuktian teori.
Bahasa Pemrograman yang termasuk paradigma logic programming, antara lain :
1.
ALF
2.
Fril
3.
Gödel
4.
Mercury
5.
Oz
6.
Ciao
7.
Visual,
8.
Prolog
9.
XSB
- Functional Programming adalah suatu paradigma pemrograman yang setiap pemecahan masalah atau persoalanya diselesaikan menggunakan fungsi. Contoh : LISP, APL, SCHEME.
- Database Programming adalah kumpulan informasi yang di simpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Contoh : SQL.